Menjadi muslim minoritas, inilah yang terjadi pada sebagian besar saudara kita yang hidup di Indonesia Timur. Desa Mbay, Flores, adalah salah satunya.
Dari 120 keluarga muslim, 80 anak-anak diantaranya menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Ummah Al Islamiyah. Tentu, ini menjadi hal yang sangat penting karena kehadiran Pesantren menjadi satu-satunya harapan agar agama islam tetap tersiarkan.
Namun saat ini, kondisi justru kurang menguntungkan bagi para santri. Mau tidak mau, mereka diminta untuk berdamai dengan kondisi pesantren yang ada. 35 santri putra harus menempati satu ruangan bersama untuk segala aktivitas. Untuk belajar, tidur, makan bersama, dan aktivitas lainnya. Ketika malam tiba, tidur berhimpitan bukan lagi sebuah musibah, melainkan keuntungan, karena mereka jadi bisa saling menghangatkan diri.
Terkadang, masjid juga digunakan sebagai tempat belajar. Padahal, masjid yang ada bukanlah miliki mereka, tapi milik masyarakat desa. Sayang sekali, karena masjid yang ditunggu-tunggu berdiri, mangkrak belum tau sampai kapan.
Jika suatu hari nanti masjid pesantren dapat berdiri dengan gagah, proses belajar dan ibadah akan jauh lebih nyaman dan menyenangkan.
Bersama, mari bangun masjid Pondok Pesantren Al-Ummah Al Islamiyah. Titipanmu semoga menjadi amal shalih bagi generasi terbaik di Indonesia Timur.
Belum ada Fundraiser