Tubuh yang renta dengan kaki yang terpincang-pincang karena stroke serta perut lapar. Dipaksa untuk terus berjalan demi bertahan hidup.
Inilah kisah sedih yang menyayat hati dari seorang lansia yang bernama Abah Nana (53 tahun). Disisa usianya Abah harus terus berjuang menjajakan kue ali demi untuk bertahan hidup.
Dengan jalan terseok-seok beliau jajakan kue ali dagangannya dijalanan, sesekali harus ngesot karena tumpuan kakinya sudah tidak kuat lagi menopang beban tubuhnya.
Sesekali Abah harus duduk sambil menahan rasa sakit yang tiada tara dengan nafas yang tak beraturan.
Meskipun berjualan dalam kondisi sakit. Abah tidak pernah menyerah. Ia terus berjuang untuk mencari nafkah demi untuk bertahan hidup.
Kalau hari ini nggak laku nggak apa-apa, mungkin bukan rezekinya. Mudah-mudahan besok ada yang mau beli. ~Ucap Abah Nana dengan penuh keyakinan
Abah Nana sering mengganjal perut kosongnya hanya dengan minum air putih saja. Syukur-syukur kalau kuenya ada yang laku. Abah bisa membeli sebungkus nasi bersama tempe.
Semenjak Abah terserang stroke, istri tercintanya pergi meninggalkan Abah. Sehingga kini Abah harus hidup seorang diri.
Setiap malam Abah hanya bisa merintih menahan rasa sakitnya sendirian. Sambil terus berdoa agar senantiasa diberikan kekuatan sampai esok hari.
Sahabat kebaikan, Abah Nana sudah tidak berdaya untuk bertahan ditengah kesulitan hidup yang bertubi-tubi menimpanya. Maukah kamu menjadi penolong beliau untuk bisa hidup lebih layak dan memberikan kesempatan untuk terapi agar rasa sakit yang dideritanya bisa reda dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki saat ini.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik